POLITIK - Nasionalisme dalam konteks Indonesia bukan hanya soal kecintaan pada bangsa, tetapi juga bagaimana setiap warga negara, baik pemimpin maupun rakyat, berperan aktif dalam membangun kesejahteraan bersama. Bagi seorang pemimpin, nasionalisme diukur dari kesungguhannya dalam memastikan kesejahteraan rakyat melalui pengelolaan sumber daya alam yang tepat, pemberian akses terhadap pendidikan dan kesehatan gratis, serta pembangunan infrastruktur yang memadai. Di sisi lain, nasionalisme rakyat tercermin dalam kepatuhan terhadap hukum, kesediaan membayar pajak, serta cinta mereka terhadap tanah air. Sinergi antara pemimpin dan rakyat inilah yang akan memperkokoh bangsa dan memastikan manfaat dari pembangunan dapat dirasakan secara merata.
Nasionalisme Pemimpin: Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kesejahteraan Rakyat
Indonesia kaya akan sumber daya alam, termasuk hasil tambang seperti batu bara, nikel, emas, dan minyak bumi. Pemimpin yang nasionalis akan memastikan bahwa kekayaan ini dikelola dengan baik dan manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat. Hasil tambang seharusnya tidak hanya menguntungkan pihak tertentu atau perusahaan besar, tetapi juga dialokasikan untuk membiayai layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan gratis. Sebagai contoh, pendapatan dari sektor pertambangan dapat digunakan untuk mendirikan sekolah-sekolah di daerah terpencil sehingga anak-anak di seluruh pelosok negeri bisa mendapatkan pendidikan yang layak tanpa biaya.
Baca juga:
5 Alasan Mengapa Anies Harus Jadi Presiden
|
Selain itu, layanan kesehatan gratis harus menjadi prioritas yang dibiayai dari hasil tambang dan sumber daya lainnya. Pemimpin yang bijak akan menggunakan pendapatan negara untuk membangun fasilitas kesehatan yang layak, serta memastikan akses kesehatan bagi seluruh rakyat, termasuk di daerah-daerah terpencil. Program kesehatan gratis ini adalah wujud nyata dari nasionalisme pemimpin yang peduli pada kesejahteraan rakyatnya.
Tidak hanya itu, pemimpin yang nasionalis juga harus memastikan bahwa penggunaan lahan, seperti perkebunan, bermanfaat bagi masyarakat lokal. Perkebunan besar yang ada di berbagai wilayah Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi sumber keuntungan bagi pemilik modal, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan yang layak, meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, dan membantu pengembangan ekonomi lokal. Dengan demikian, perkebunan tidak hanya menjadi pusat produksi, tetapi juga pendorong kesejahteraan rakyat.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pemilu Ditunda? No Way!
|
Nasionalisme Rakyat: Kepatuhan dan Kontribusi terhadap Pembangunan
Nasionalisme rakyat Indonesia dapat dilihat dari kepatuhan terhadap hukum, kesediaan membayar pajak, dan rasa cinta terhadap tanah air. Kepatuhan terhadap hukum adalah bentuk penghormatan rakyat terhadap sistem yang dibuat untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Rakyat yang taat hukum berkontribusi dalam menciptakan stabilitas nasional, yang pada akhirnya memungkinkan pemerintah untuk fokus pada pembangunan dan kesejahteraan.
Membayar pajak juga menjadi tolok ukur nasionalisme rakyat. Pajak yang dibayarkan oleh rakyat akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan berbagai program lainnya yang ditujukan untuk kesejahteraan umum. Misalnya, pajak yang diterima negara dapat dialokasikan untuk membangun jalan, jembatan, serta infrastruktur lain yang meningkatkan akses masyarakat ke berbagai layanan publik. Dengan adanya infrastruktur yang layak, masyarakat dapat mengakses pendidikan dan layanan kesehatan dengan lebih mudah, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Rasa cinta terhadap tanah air juga tercermin dalam kesediaan rakyat untuk menjaga lingkungan dan warisan budaya. Rakyat yang sadar akan pentingnya menjaga sumber daya alam dan lingkungan sekitarnya membantu melestarikan kekayaan alam Indonesia untuk generasi mendatang. Tanggung jawab ini harus diimbangi dengan komitmen pemimpin untuk memastikan bahwa hasil pengelolaan sumber daya alam tidak hanya dieksploitasi, tetapi juga dikelola dengan baik untuk kesejahteraan bersama.
Sinergi antara Pemimpin dan Rakyat untuk Mencapai Kesejahteraan Nasional
Sinergi antara nasionalisme pemimpin dan rakyat sangat penting dalam menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pemimpin yang berkomitmen dalam mengelola sumber daya alam untuk kepentingan publik, serta membangun infrastruktur, sekolah, dan fasilitas kesehatan gratis akan memperoleh dukungan penuh dari rakyat. Sebaliknya, rakyat yang patuh hukum, membayar pajak dengan benar, dan mencintai tanah air akan memberikan kontribusi besar terhadap stabilitas dan kemajuan negara.
Sebagai contoh, dengan pendapatan dari sektor pertambangan, pemerintah dapat membangun infrastruktur jalan yang menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan pusat kota. Akses ini tidak hanya mempermudah masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal. Dengan adanya sinergi yang kuat antara pemimpin yang bekerja keras dan rakyat yang mendukung pembangunan, Indonesia akan mampu mencapai kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan.
Nasionalisme di Indonesia harus diwujudkan dalam tindakan nyata, baik oleh pemimpin maupun rakyat. Pemimpin yang nasionalis akan bekerja keras untuk menyejahterakan rakyat dengan memastikan sumber daya alam, perkebunan, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dikelola dengan baik dan merata. Di sisi lain, rakyat yang nasionalis akan menunjukkan kecintaan mereka pada bangsa melalui kepatuhan terhadap hukum, pembayaran pajak, serta menjaga lingkungan dan warisan budaya. Dengan kolaborasi antara pemimpin dan rakyat, Indonesia dapat membangun masa depan yang lebih cerah, di mana kesejahteraan bukan lagi impian, tetapi kenyataan yang dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
Jakarta, 05 Oktober 2024
Hendri Kampai
Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI/Akademisi